Profil Kota Madiun |
|||
Berdasarkan pada kedudukan, fungsi dan peranan Kota Madiun sebagai sub Sentra pengembangan Wilayah Jawa Timur dibagian Barat dan dengan memperhatikan fungsi dan karakteristik yang dimiliki kota Madiun mempunyai arah pembangunan Kota Madiun yang dapat disingkat sebagai Kota GADIS, yang merupakan kepanjangan dari Madiun sebgai Kota perdagangan, Kota pendidikan dan Kota Industri. WaliKota Madiun menggebrak dan bertekad bersama warga untuk mewujudkan motto MADIUN BANGKIT, yaitu Madiun membangun Kota yang Indah, tertib dan bersih, tertuang dalam Surat Keputusan WaliKota Madiun tanggal 26 Maret 1992, Nomor 17 tahun 1992. Dengan bekal Motto MADIUN BANGKIT, maka terwujudlah peran serta masyarakatterhadap kebersihan lingkungan hingga membuahkan hasil dengan memperoleh predikat kota bersih dan mendapatkan sertifikat ADIPURA dari Presiden Republik Indonesia dalam kategori Sebagai Kota Sedang yang diserahkan pada tanggal 5 Juni 1993 Di Jakarta. Sebagai puncak prestasi bidang kebersihan tanggal 6 Juni 1994 Presiden Republik Indonesia menyerahkan Piala Adipura yang diterimakan kepada WaliKota Madiun Drs,Bambang Pamoejo di Istana Negara. Selain dikenal sebagai Kota Gadis Madiun, juga dikenal sebagai Kota Koperasi. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Koperasi Indonesia tanggal 13 Mei 1985, Nomor SKEP/384/Dekopin/V/1985 tentang proyek Perintis Koperasi Swadaya Kota Madiun. Disamping itu Kota Madiun ditetapkan sebagai Perintis Pendirian KUD Mandiri untuk pertama kalinya dalam jajaran Kota Se Jawa Timur, dan buah dari penetapan tersebut, Walikota Madiun menerima penghargaan berupa lencana Bhakti Koperasi dari Gubernur Jawa Timur pada tanggal 15 Agustus 1998
Letak Geografis Rata-rata curah hujan pada tahun 2002 adalah 1.748 mm, kondisi ini jauh jauh lebih rendah jika dibandingkan keadaan selama dua tahun terakhir, keadaan ini mengalami penurunan sebesar 0,18 % dengan tahun 2001, Secara Administratif Kota Madiun, merupakan eks pusat Pemerintahan Karesidenan Madiun yang meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo. Kota Madiun berbatasan dengan Kabupaten Madiun dan Magetan :
Geologi Keadaan Geologi Kota Madiun sebagian besar terdiri atas tanah aluvial dengan kadar mineral dan organisme yang cukup, tanah ini sangat hitam kelabu dan memiliki daya penahanan air yang cukup baik. Hidrologi Di Wilayah Kota Madiun struktur tanahnya cukup baik sehingga dapat menyerap air hujan dengan baik maka debit air sepanjang tahun hampir tetap sehingga mempermudah untuk mendapatkan air bersih guna keperluan sehari-hari Sumber air dangkal kira-kira 8 m sedangkan sumber air dalam/artesis terdapat ketinggian ± 90 m Di Bagian Kota Besar yaitu sungai Madiun yang membelah kota menjadi 2 bagian, bagian timur ± 82 % dan bagian barat sungai ± 18 %. Pada musim penghujan sungai sering menimbulkan banjir di beberapa daerah rendah dalam kota, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan tinggi rendah antara daerah rendah kota madiun dengan dasar sungai hanya berkisar 2 - 5 m. Namun berkat keberhasilan pembangunan dalam PELITA sebelumnya, maka kota madiun tidak pernah banjir lagi atau dapat dikendalikan. Klimatologi Iklim Kota Madiun keadaan rata-rata sedang dan temperatur udara antara 20 0 - 35 0 pada musim penghujan angin berhembus dari arah utara ke selatan dan curah hujan rata-rata maksimun 566 mm dan minimun 1 mm tiap tahun Hidrologi Di wilayah Kota Madiun struktur tanahnya cukup baik sehingga dapat menyerap air hujan dengan baik, maka debit air tanah sepanjang tahun hampir tetap sehingga mempermudah untuk mendapatkan air guna keperluan hidup sehari-hari. Sumber air dangkal kira-kira 8 m sedangkan sumber air dalam/artesis terdapat pada ketinggian ± 90 m di Bagian barat Kota Madiun mengalir sungai besar yang membelah Kota Madiun 2 bagian yaitu bagian timur ± 82 % dan bagian barat sungai ± 18 %. Pada musim penghujan sungai ini dulu sering menimbulkan banjir di beberapa daerah rendah dalam Kota. Hal ini disebabkan adanya perbedaan antara daerah rendah Kota Madiun dengan dasar dasar sungai Kota Madiun hanya berkisar 2 - 5 M, namun berkat keberhasilan pembangunan Pelita sebelumnya Kota Madiun tidak ada banjir lagi atau banjir dapat dikendalikan. LUAS DAERAH DAN PENDUDUK Data Kependudukan merupakan variabel yang sering digunakan dalam berbagai program baik dalam kegiatan penelitian maupun kegiatan rutin pemerintah sehingga dalam proses pembangunan, penduduk dapat digunakan sebagai subyek maupun obyek pembangunan Berdasarkan wilayah administrasi Kota Madiun di bagi dalam wilayah 3 Kecamatan diantaranya : 1. Kecamatan Kartoharja dengan wilayahnya 7 Kelurahan 2. Kecamatan Taman dengan wilayahnya 7 Kelurahan 3. Kecamatan Manguharjo dengan wilayahnya 7 Kelurahan Sumber data kependudukan berasal dari sensus penduduk, survey penduduk atau registrasi penduduk, berdasarkan 3 (tiga) kegiatan ini masing-masing memiliki masih memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga bisa saling melengkapi. Sensus Penduduk dilaksanakan setiap 10 tahun sekali Untuk menjembatani antar interval sensus penduduk diadakan Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Berdasarkan hasil registrasi penduduk tahun 2002 jumlah penduduk Kota Madiun sebanyak 190.823 terdiri dari 91.682 laki-laki dan 99.141 perempuan. Rasio jenis kelamin 92,48 % yang berarti setiap 100 penduduk terdapat 92 penduduk laki-laki dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 5.742 jiwa/Km2 Penyebaran penduduk dan kepadatan Kota Madiun ditiga Kecamatan relatif hampir sama Kecam,atan Manguharjo jumlah penduduk 60.005 jiwa dengan kepadatan penduduk 5.977 jiwa/Km2, Kecamatan Kartoharjo dengan jumlah penduduk 50.457 jiwa dengan tingkat kepadatan 4.702 jiwa/Km2 dan Kecamatan Taman 80.361 tingkat kepadatan 6.450 jiwa/KM2. Mutasi Penduduk tahun 2002 jika diperhatikan pada tingkat kelahiran menunjukan angka sebesar 2.222 jiwa, kematian 1.251 jiwa, pendatang 4.180 jiwa. Jika dihitung pertambahan penduduk dari mutasi tahun 2002 sebesar 711 jiwa. Angka pertambahan ini lebih rendah atau turun 48,92 % jika dibandingkan angka pertamabhan penduduk tahun 2001 sebesar 1.392 jiwa. |